Kadinwonosobo.org – Jajaran pengurus Kamar Dagan dan Industri Indonesia (KADIN) Wonosobo resmi dilantik pada Selasa 21 Juli 2022 bertempat di Sasana Adipura. Dalam acara pelantikan tersebut, KADIN Wonosobo juga melaunching aplikasi MARKAZ sebagai bentuk respon dan adaptasi terhadap perubahan.
Kadin Wonsobo mengambil tema “Transformasi Kadin menuju organisasi yang responsif dan adaptif terhadap semua perubahan”. “Maksud dari tema itu, era sekarang adalah era disruptif, jika tidak bisa merespon itu kita bisa kalah, dan harapannya bisa direspon pengusaha Wonosobo dengan tepat dan cepat,” tutur Dwi.
Acara ini diikuti sekitar 50 pengurus baru yang dihadiri oleh dewan pengurus Jateng yakni Ketum Kadin Jateng Harry Nuryanto beserta jajarannya, bersama dengan perwakilan Kadin dari kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Dengan dilaunchingnya aplikasi MARKAZ “Kadin ingin membantu UMKM dari konvensional ke digital dan kami luncurkan Markaz, yaitu sebuah marketplace Kadin Wonosobo. Bisa digunakan jual beli online dan dapat login menggunakan Whatsapp untuk memudahkan penggunanya yang mayoritas pengguna WA aktif” tutur Dwi lebih lanjut.
Dalam aplikasi MARKAZ terdapat dua fitur yaitu E-katalog dan E-keuangan yang dapat membantu para UMKM. E-katalog berguna untuk memasarkan produk yang dimiliki oleh para UMKM sedangkan fitur E-keuangan berguna untuk pencatatan keuangan seperti hutang-piutang, kas keluar, kas masuk dan lain-lain. Hal ini berguna untuk menanggapi kelemahan para pengusaha lokal UMKM yang kurang di pencatatan keuangan. Aplikasi tersebut bisa anda download di playstore dengan kata kunci “MARKAZ UMKM” atau kenjungi link berikut MARKAZ UMKM
“Kita hidup di era inovasi teknologi yang sangat cepat, sebuah masa eksponensial yang penting dalam peradaban manusia. Kadin melihat perkembangan zaman ini tidak mungkin dihindari, sehingga kita diharuskan untuk mengikuti arus modernisasi dengan bijak, dengan membantu penggerak ekonomi lokal seperti UMKM” imbuh Dwi. Para pengusaha lokal sebagai bagian dari Kamar Dagang dan Industri harus menyikapinya sebaik mungkin menuju era digital pungkasnya.
Pada tanggal 21 April 2022 bertempat di Oemah Tahu Sumedang Banjarnegara, Kadin Wonosobo mengadakan acara buka bersama dan santunan anak yatim bersama Panti asuhan Daarul Qur’an Gunung Tawang selomerto Wonosobo.
Anggota Kadin Wonosobo bersama sekitar 50 anak panti asuhan dan pengurus panti asuhan berbuka puasa bersama. Ketua Kadin Wonosobo DWI SUKATMAN memberikan kata sambutan.
Acara berbukapun dimulai setelah kumandangnya azan magrip pembacaan do’a dipimpin oleh pengasuh Panti asuhan H. Asrori. Tak lupa setelah berbuka puasa, anggota kadin bersama anak panti asuhan melakukan sholat berjamaah bersama.
Kadin Wonosobo mengikuti kegiatan Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022 yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 29-31 Maret 2022 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam acara tersebut membahas banyak hal yang berhubungan dengan digitalisasi Nusantara diantaranya mengenai Peran pemerintah dalam digitalisasi, Infrastruktur untuk digitalisasi hingga program digitalisasi untuk kategori usaha pertanian, kesehatan bahkan pembiayaan berbasis digitalisasi. Dalam expo tersebut juga banyak sekali stand stand perusahaan yang berhubungan dengan digitalisasi dari vendor ISP, Data center, Program kasir yang terintegrasi dengan laporan keuangan, tekhnologi untuk perikanan, kerjasama pembiayaan industri pertanian dan juga stand dari beberapa provinsi dan kabupaten yang memamerkan produk unggulan daerahnya. Menurut Dwi Sukatman Ketua KADIN Wonosobo sangat mengapresiasi kegiatan ini karena sangat membantu para pengusaha untuk bisa berkembang serta mengikuti perubahan di era digitalisasi saat ini. Namun sangat disayangkan bahwa peserta yang hadir sangat sedikit tidak sebanding dengan luar biasanya kegiatan ini.
Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Wonosobo mengikuti Focus Group Discussion (FGD) untuk menyikapi tentang kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas). FGD tentang kenaikan harga kepokmas tersebut diprakarsai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan dilaksanakan pada Hari Jumat 25 Maret 2022 bertempat di Ruang Rapat Bappeda Wonosobo.
Dalam kesempatan tersebut, KADIN Wonosobo diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Agrobisnis, pangan, pengolahan makanan, kehutanan, peternakan dan perikanan, Anna Wardiyati. FGD yang diikuti oleh para stakeholder yang berhubungan dengan kepokmas tersebut membahas tentang kenaikan harga kepokmas yang saat ini mengalami lonjakan yang sangat drastis. Selain itu kelangkaan beberapa barang kebutuhan pokok masyarakat juga mulai terjadi.
Dalam kesempatan tersebut, Anna Wardiyati menyampaikan beberapa hal untuk menjadi masukan pemerintah kabupaten Wonosobo dalam menyikapi lonjakan harga kepokmas.
“Pertama Kadin siap bersinergi dengan pemerintah untuk memonitoring alur distribusi kepokmas tersebut. Karena Alur distribusi merupakan peran utama dalam lonjakan harga kepokmas. Dengan monitoring bersama ini harapannya bisa menekan lonjakan harga yang tidak wajar,” buka Anna.
“Kedua yaitu memberi edukasi kepada masyarakat mengenai barang subtitusi atau barang pengganti yang sejenis. Misalnya minyak goreng sawit diganti minyak goreng kelapa yang bisa diproduksi sendiri dengan mudah dan mempunyai bahan yang mudah dicari,” lanjut Anna.
“Ketiga kadin siap membantu pemerintah untuk mengampanyekan gerakan Stop Panic Buying supaya masyarakat hanya membeli barang yang dibutuhkan saja sehingga mengurangi risiko kelangkaan barang,” ungkap Anna.
“Dengan demikian KADIN dan pemerintah perlu bersinergi dalam menyosialisasikan hal ini melalui medsos, poster dan lain sebagainya.” Tambah Anna.
Ditempat lain, Ketua KADIN Wonosobo, Dwi Sukatman juga menyambut baik penyelenggaraan FGD tersebut.
“Harus ada sinergi semua pihak supaya Wonosobo mampu bertahan dalam segala kondisi, khususnya kepada pemerintah, agar dalam mengambil kebijakan harus ada keberpihakan pada kemandirian pangan. Karena sumber daya alam kita sangat mendukung dan KADIN siap menjadi mitra,” kata Dwi Sukatman.
Sebagai informasi, beberapa bulan terakhir ini beberapa komoditas kepokmas mengalami lonjakan yang sangat tinggi terutama Minyak Goreng.***
WONOSOBO, suaramerdeka-kedu.com – Musyawarah Kabupaten (Mukab) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Wonosobo ke 4 tdigelar di Pibee Resto pada Kamis (3/2).
Mukab yang sedianya dilaksanakan di tahun 2021 diundur dikarenakan pandemi Covid 19.
Agenda MUKAB selain untuk menerima laporan pertanggung jawaban periode sebelumnya juga memilih Ketua Dewan Pengurus yang baru.
Dalam Mukab yang dihadiri oleh para anggota biasa dan anggota luar biasa Kadin Wonosobo telah memilih Dwi Sukatman sebagai ketua Kadin Wonosobo secara aklamasi.
Dalam Sambutannya Ketua Demisioner Bambang Laras Nyoto berharap KADIN di periode selanjutnya bisa lebih baik lagi dan bermanfaat bagi masyarakat Wonosobo serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk bersinergi membangun Wonosobo.
” Saya mengucapkan Terima kasih kepada semua anggota KADIN Wonosobo yang telah memilih saya sebagai Ketua. Saya harap kita semua bisa bersinergi bareng bareng membangun KADIN Wonosobo untuk lebih baik lagi. ” Kata Dwi Singkat.
Episode ke-3 Kadin Talks yang dipandu langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani menghadirkan narasumber Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dengan mengusung tema “Wanita Segudang Prestasi”. Sebagaimana lazimnya, Kadin Talks kali ini pun dilangsungkan di Lounge Kadin, Menara Kadin Indonesia pada Jum’at (2/8/2019). Dalam kesempatan tersebut Sri Mulyani membahas sepak terjang karirnya di Bank Dunia hingga pemerintahan, kebijakan perpajakan terhadap dunia usaha serta kemungkinan adanya TAX Amnesty Jilid II yang menjadi harapan dunia usaha.
Sri Mulyani telah mendapatkan bermacam penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri dan masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia tahun 2018 versi forbes. Penghargaan lain juga sudah direngkuh sebelumnya, seperti menteri keuangan terbaik dunia. Dia juga merupakan wanita dan orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Tidak heran apabila Kadin Indonesia memberi predikat dan mengangkatnya menjadi tema Kadin Talks episode 3 “Wanita Segudang Prestasi”.
Pada Kadin Talks yang lalu, Sri Mulyani Indrawati bercerita bagaimana akhirnya menerima permintaan Presiden Jokowi untuk kembali menjadi Menteri Keuangan RI pada 2016 silam. Padahal saat itu ia masih nyaman dan tentunya mendapatkan fasilitas yang besar dalam jabatannya sebagai Managing Director di Bank Dunia.
Sri Mulyani yang pernah menjadi Menteri Keuangan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ini menyebutkan ada sejumlah alasan kenapa akhirnya bergabung di Kabinet Kerja. Dirinya mengaku terkesan dengan permintaan Presiden Jokowi yang mengajaknya dengan alasan ingin membangun Indonesia. “Kenapa saya ingin bergabung? Karena Pak Jokowi bilang ingin membangun Indonesia, karena saya rasa itu cita-cita mulia,” ucapnya.
Sri Mulyani mengaku saat itu sebenarnya sudah cukup nyaman berada di Bank Dunia. Selama 6 tahun bergabung di lembaga internasional itu, dia bisa berkeliling dunia dalam rangka menurunkan tingkat kemiskinan dan mengupayakan pemerataan pembangunan ke seluruh penjuru dunia. Perjalanannya ke berbagai negara itu disebutnya memberikan banyak pengalaman.
Di sisi lain, Sri Mulyani menceritakan saat itu kondisi APBN pada 2016 juga disebut sudah tergolong sulit. “Pada waktu itu Pemerintah ingin memangkas subsidi BBM dan meluncurkan UU Tax Amnesty di saat keuangan negara sangat demanding.”
Dengan keadaan yang mendesak tersebut, Sri Mulyani pun memutuskan untuk meninggalkan World Bank dan kembali menjadi Menteri Keuangan RI. “I don’t think anyone can say no to that situation (Saya rasa siapapun tidak bisa bilang tidak di situasi seperti itu). Saat negara memanggil Anda harus datang. Itu yang namanya kecintaan dan nasionalisme kita,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Sri Mulyani Indrawati juga mengaku telah mendapatkan banyak masukan dari pengusaha mengenai tarif pajak. Ia menekankan, bahwa pengusaha adalah mitra kerja pemerintah dan Menkeu berharap pengusaha tidak melihat pemerintah sebagai pengganggu kemajuan usaha.
“Ini supaya bisa ciptakan lingkungan yang nyaman, makanya regulasi harus disimplifikasi,” tegasnya. Baginya pengusaha adalah mesin pertumbuhan (engine of growth) ekonomi.
Dia menambahkan, para pengusaha harus bersama-sama membangun Indonesia agar ekonomi tumbuh makin kuat. “Seperti saya yang mendapat panggilan hidup untuk kembali berbakti kepada negara, sekarang Saya mengajak Anda semua untuk juga membangun Indonesia karena negara Anda juga memanggil Anda,” jelasnya.
Tax Amnesty Jilid II
Dalam Kadin Talks, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani yang memandu acara melontarkan pertanyaan mengenai akankah kembali digelar tax amnesty (pengampunan pajak) oleh pemerintah.
Dia menjelaskan, Kadin menerima masukan dari banyak pelaku usaha yang menyatakan menyesal tidak mengikuti tax amnesty pada periode 2016-2017 lalu. Menurutnya, banyak yang menantikan pemerintah mengelar tax amnesty kedua sehingga bisa ikut terlibat.
“Maaf Bu, mungkin nggak ada tax amnesty lagi. Karena kan di negara lain ada yang sampai 2-3 kali?” tanya Rosan.
Menjawab hal itu, Sri Mulyani mengatakan memang semua tidak ada yang tidak mungkin. Pemerintah pun akan memikirkan yang terbaik jika tax amnesty kembali dilakukan. Pihaknya akan mempertimbangkan secara matang.
Sri Mulyani juga menyinggung para wajib pajak yang justru tidak ikut tax amnesty pada periode 2016-2017. Menurutnya mereka yang tidak ikut seolah menganggap enteng tax amnesty. Padahal, saat itu pemerintah selain memberi ampunan kepada penunggak pajak, juga memberikan ancaman. Jika tidak ikut tax amnesty lalu setelahnya ditemukan harta yang tidak dilaporkan maka pajaknya bisa mencapai 200%.
Di sisi lain Indonesia telah ikut dalam program pertukaran data perpajakan secara otomatis, yakni Automatic Exchange of Information (AEoI). Alhasil, pemerintah bisa lebih mudah mengantongi data-data wajib pajak yang nakal.
Tax amnesty merupakan kebijakan pengampunan kepada wajib pajak (WP) untuk menyelesaikan kewajiban pajak yang periode sebelumnya yang belum dituntaskan, termasuk tanpa adanya bunga dan denda. Hal tersebut sangat diharapkan oleh para pengusaha yang merupakan wajib pajak. Pada periode pertama Presiden Jokowi, kebijakan ini diterapkan namun hanya 1 juta WP yang ikut. Jumlah yang dicapai jauh di bawah harapan pemerintah. Namun pada periode ke-2 Presiden Jokowi, para pengusaha (WP) mengharapkan kebijakan tersebut diterapkan kembali.
Sri Mulyani mengatakan, dirinya dan pemerintah saat ini tengah dalam posisi menimbang semua masukan dan melihat kondisi perekonomian untuk memastikan kemungkinan digelarnya amnesti pajak untuk kedua kalinya.
“Nanti kita akan sampaikan pada Presiden, bagaimana sesuai keseluruhan kerangka kebijakan perpajakan kita. Akan kita lihat semuanya sehingga bisa mendapatkan gambaran yang lengkap,” pungkasnya.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kembali menggelar Kadin Talks, forum bincang santai yang membahas isu-isu aktual dari sudut pandang ekonomi dan cerita inspiratif dari narasumber terkemuka di Indonesia yang dipandu langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani.
Kadin Talks kali ini menghadirkan narasumber Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan dengan tema “Jenderal Segala Medan”. Tidak hanya sukses berkarir di militer, Luhut juga dinilai sukses di bidang politik dan bisnis.
Kali pertama, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Kadin Talks. Jusuf Kalla menjadi narasumber pertama pada acara yang dipandu langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani.
Pada acara tersebut, JK mengungkapkan pengalaman serunya sebagai pengusaha dan politikus. Mau tahu bagaimana keseruannya? Yuk, simak video berikut ini !